Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak ternyata masih menggunakan pemancar sinyal model lama. Perangkat sinyal itu bernamaEmergency Locator Transmitter (ELT).
Kepala komite Nasional Keselamatan Transportasi, Tatang Kurnadi, mengatakan, Basarnas kesulitan dalam melacak keberadaan pesawat karena Sukhoi masih menggunakan pemancar model lama.
“Masih pakai model lama, ini tidak bisa terdeteksi karena sinyal ini tidak bisa menembus bukit,” katanya seperti diberitakan vivanews, Senin (14/5).
Meski begitu, lanjut Tatang, pihaknya akan melakukan penelitian terlebih dahulu untuk mengetahui penyebab sinyal ini tidak bisa dideteksi radar Basarnas. Perangkat ini ditemukan oleh Tim SAR siang ini.
ELT juga biasa disebut Emergency Locator Beacon Aircraft (ELBA). Alat ini berguna untuk mengatarkan transimisi radio pada pesawat sehingga dapat menunjukkan lokasi akurat pesawat saat proses penyelamatan.
Jenis lama ini hanya memancarkan sinyal pada frekuensi 121,5 MH. Sedangkan perangkat ELT model terbaru mampu memancarkan sinyal pada fekuensi 406 MH. Model terbaru inilah yang dapat ditangkap oleh radar Basarnas.
sumber
No comments:
Post a Comment